Kamis, 18 November 2010

Inspirasi : MEMBANGUN JARINGAN INFORMASI MASYARAKAT DESA

MEMBANGUN JARINGAN INFORMASI MASYARAKAT DESA

(Sumber : www.aribicara.tk dan teknologi.kompasiana.com/ yang diedit tanpa mengurangi makna tulisan)

Banyak ilmuwan-ilmuwan terdahulu sudah bicara bahwa pada saatnya nanti akan datang sebuah massa dimana masyarakatnya hidup dengan serba mudah. Orang ingin makan hanya menekan tombol angka tertentu maka menu makanan sesuai selera bisa datang diantar dimana si pemesan berada, orang ingin beli barang berbagai jenis belanjaan tidak perlu berkunjung ke swalayan atau mall, mereka cukup membuka internet dan melalui toko online
berbagai jenis produk dan jasa ada disana, dan masih banyak kemudahan-kemudahan lain yang ditawarkan.
Dengan adanya kemajuan teknologi bernama teknologi komunikasi dan internet, masyarakat semakin dipermudah dalam memenuhi keinginan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan mudah.
Namun tahu dan sadarkah kita kehidupan yang begitu mudah itu hingga detik ini secara mayoritas hanya bisa dinikmati oleh kalangan elite dan berduit saja ? kalaupun ada orang-orang dipelosok desa yang bisa menikmati kemajuan teknologi bernama internet, pemanfaatan dari internet tersebut tidak bisa dimanfaatkan dengan baik. Hal ini bukan karena masyarakat desa yang bodoh tapi lebih karena tidak adanya pendidikan dan pengelolaan yang baik dari lembaga-lembaga  pemerintah dan pihak terkait yang memang seharusnya memberikan pendidikan kepada masyarakat khususnya di daerah-daerah pedesaan.
Kemajuan teknologi bernama internet yang semakin canggih dan akses informasi yang berputar begitu cepat yang tersebar begitu cepat melalui media-media informasi bernama televisi, media online, media cetak dan elektronik dibutuhkan manajemen pengetahuan (Knowledge management) dalam masyarakat kita. Jika ini tidak dilakukan, maka yang akan terjadi bukan manfaat yang masyarakat dapat tapi justru sangat mungkin “sampah-sampah” informasi yang didapat oleh masyarakat.
Dan untuk memberikan solusi atas masalah-masalah tersebut, maka saya memiliki sebuah konsep akan adanya pemanfaatan internet sehat untuk masyarakat hingga dipelosok desa.
Konsep solusi yang saya tawarkan adalah, harus dibangun sebuah jaringan informasi masyarakat desa diseluruh Indonesia. Caranya bisa berbagai macam, Diantaranya adalah sebagai berikut:

Þ    Cara Pertama, melalui program pemerintah.
            Misalnya dengan program internet masuk desa yang dahulu pernah di jalankan, agar diteruskan.   Dengan memanfaatkan program internet masuk desa, pemerintah bersama masyarakat bisa memanfaatkan internet untuk menjalin komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat desa. Implementasi dari program internet masuk desa bisa dalam bentuk pembuatan website di setiap desa. Atau untuk menghemat anggaran bisa di lakukan dengan cara memanfaatkan blog gratis.Sehingga dalam hal ini pemerintah cukup menyediakan akses internet dan PC (Personal Computer) di setiap desa. Terkait Akses internet  saya pikir bisa diajak kerjasama dengan proyek swasta.
            Setelah setiap desa bisa memiliki blog maka yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah berkoordinasi dengan perangkat desa dan mensosialisasikan atas keberadaan blog desa dan keberadaan internet didesa tersebut.
            Isi dari blog desa tersebut tentunya berisi tentang semua informasi yang berkaitan dengan desa tersebut. Dari kegiatan, program kerja, laporan, dan tentunya disediakan juga ruang aspirasi untuk menampung aspirasi dari masyarakat desa. Dan keberadaan blog desa ini juga bisa dimanfaatkan oleh orang-orang dari suatu desa kemudian dia merantau keluar dari desa tersebut, si perantau ini masih bisa memantau dan mengikuti kegiatan desa tempat dia dilahirkan melalui internet. Bahkan jika si perantau itu sudah termasuk orang sukses di tempat dia merantau, dia bisa berbagi ilmu pengetahuan atau kritik serta saran untuk memajukan desa kelahiranya.
            Namun kemudian muncul pertanyaan dan maslaah. Apakah semua orang desa tahu dan mampu mengakses internet ? terkait masalah ini bisa diselesaikan dengan dua cara. Pertama dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat dan cara yang kedua  bisa dilakukan, untuk mereka yang tidak tahu dan faham dengan internet, yaitu dengan cara melalui sms atau telpon. Dengan cara itu masyarakat desa yang tidak tahu tentang internet masih tetap bisa berkontribusi dan menyampaikan aspirasi mereka melalui perangkat desa.

Þ    Cara bekerjasama dengan swasta.
            Cara lain jika memang pemerintah merasa terlalu berat dengan konsep tadi, bisa dilakukan dengan bekerjasama dengan melibatkan swasta seperti perusahaan-perusahaan telekomunikasi yang memiliki keuntungan promosi dalam program seperti ini bisa diajak bekerjasama. Tentunya dengan konsep yang sama seperti diatas tadi. Salah satu contoh yang sudah berjalan, oleh COMBINE Research Institution yang membuat konsep sistem Informasi masyarakat desa dan juga Website/ blog desa seperti yang saya maksud. Contoh tersebut bisa kita kunjungi disini http://terong-bantul.web.id . melalui website/blog tersebut, semua informasi terkait kegiatan desa, data penduduk, sampai bagaimana proses membuat KTP, Surat kelahiran dan masih banyak lagi informasi lain yang tersedia dalam website/blog desa tersebut.
Þ    Cara Personal.
            Jika pihak pemerintah dan swasta masih tetap tidak peduli tentang konsep yang saya tawarkan ini, solusi yang saya sarankan untuk anda yang masih memiliki motivasi untuk terus berjuang menyebarkan kampanye internet sehat adalah dengan cara PERSONAL.
            Cara inilah yang saat ini saya coba lakukan dengan memberi pelatihan-pelatihan internet gratis kepada anak-anak disekitar rumah saya. Tentunya karena ini menggunakan serba personal, maka hasilnya juga serba minim. Bayangkan saja, hanya dengan menggunakan 1 notebook berukuran 10” musti digunakan untuk mengajari belasan anak-anak. Itupun waktunya saya lakukan dengan waktu yang tidak menentu karena kondisi saya yang masih merantau sehingga kegiatan ini saya lakukan hanya ketika pulang kampung saja. Kendala lain adalah masalah susahnya jaringan internet di desa saya yang terhimpit perbukitan, bahkan sekarang kegiatan untuk belajar internet gratis saya berhentikan sementara, tapi semoga saja dalam waktu dekat bisa mendapatkan modem yang memiliki kwalitas baik sehingga bisa memberi pelatihan-pelatihan internet gratis kembali kepada anak-anak di desa saya.

Kita bisa membayangkan, seandainya setiap desa di Indonesia sudah memiliki website/Blog, kemudian dengan keberadaan blog tersebut semua akses informasi disampaikan melalui blog desa tersebut secara up to date. Kemudian informasi yang datang dari masyarakat bisa ditampung dan diberikan tindaklanjut yang positif, saya yakin bahwa tidak salah bahwa Indonesia dengan kekayaan sumber daya Alam terbesar di dunia dijadikan sebagai negara TERBESAR di DUNIA.
Namun pertanyaan terakhir adalah, KAPAN ini DIMULAI ? ?
Terakhir saya ingin menyampaikan sebuah kalimat :
“Di dunia ini ada dua kelompok manusia, SATU kelompok MEMBUAT PERUBAHAN, dan jenis yang lain adalah MEREKA yang hanya bisa MENUNTUT PERUBAHAN serta hanya bisa diam tanpa sebuah tindakan”***



Tidak ada komentar: